Apakah karantina ikan mas koki yang baru datang sangat perlu dilakukan? Jawabannya adalah tentu saja sangat perlu. Alasannya tentu saja karena kita tidak tahu bagaimana kondisi kesehatan ikan baru tersebut dan bagaimana pola hidup sebelumnya. Hal ini sangat penting diperhatikan untuk menjaga kelangsungan hidup ikan kamu yang lama. Dalam artian kita belum tahu apakah ikan mas koki yang baru ini membawa bibit penyakit dan kutu yang membahayakan atau tidak.
Dengan alasan kesehatan inilah kamu wajib melakukan karantina ikan mas koki yang baru datang supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Karena faktanya saat ini banyak para penghobi ikan mas koki yang mengalami masalah ikan mati setelah ikan baru masuk di tank, kolam atau aquarium. Jadi dalam rangka memastikan kehidupan ikan baik yang lama maupun yang baru, melakukan karantina menjadi pilihan yang amat sangat bijak. Memang sih proses ini menuntut kita untuk bersabar sejenak demi kebaikan ikan-ikan tersebut.
Banyak breeder dan juga pakar ikan mas koki berpengalaman juga menyarankan untuk melakukan karantina terhadap ikan baru. Terlebih ikan yang habis menempuh perjalanan jauh tentu saja berpotensi stress dan sakit. Untuk mengantisipasinya, maka kita perlu melakukan treatment khusus agar ikan menjadi segar dan bugar kembali setelah kita terima.
Cara Karantina Ikan Mas Koki Baru Beli Secara Baik dan Benar
Mungkin setiap orang memiliki cara masing-masing untuk melakukan treatment terhadap ikan baru. Meski begitu, kurang lebih tujuannya adalah sama. Yakni memastikan ikan yang baru sehat dan bebas penyakit sehingga aman ketika dicampur dengan ikan lama yang sudah ada di kolam atau tank. Berikut ini adalah beberapa cara karantina ikan mas koki yang baru datang ala penulis yang berpengalaman memelihara ikan mas koki selama kurang lebih 7 tahun hingga artikel ini ditulis.
Siapkan Air Yang Baik dan Sehat
Langkah pertama untuk karantina ikan mas koki yang baru datang tentu saja menyiapkan air yang baik dan sehat. Dalam artian air tersebut tidak mengandung zat-zat yang bisa membahayakan ikan. Kamu bisa pakai air sumur, galon atau PDAM. Namun khusus untuk yang menggunakan air PDAM, kamu wajib mengendapkan air tersebut selama 24 jam terlebih dahulu untuk menghilangkan kandungan kaporit yang bisa membunuh ikan. Disini penulis paling merekomendasikan air sumur karena lebih aman.
Siapkan Wadah Yang Ukurannya Sesuai
Setelah air sudah dipersiapkan, maka langkah karantina ikan mas koki yang baru datang selanjutnya adalah menyiapkan wadah yang sesuai. Wadah ini harus sesuai dengan ukuran dan jumlah ikan. Untuk ikan kecil minimal 2 liter air per ekor dan ikan menengah-besar baiknya 4 liter per ekor. Sebagai contoh jika kamu membeli 4 ekor ikan besar, maka air yang perlu kamu siapkan adalah 4×4 Liter = 16 Liter. Jadi siapkan wadah yang bisa menampung air sebanyak 16 Liter. Bisa menggunakan ember besar atau akuarium dengan ukuran minimal 40*20*20 cm.
Beri Aerator, Heater dan Obat Elbayou
Untuk karantina ikan mas koki yang baru beli, tambahkan aerator kencang dan juga obat Elbayou. Obat elbayou adalah obat anti stress pada ikan mas koki dan koi yang efektif untuk membunuh bakteri aeromnas dan columnaris. Dengan pemberian obat ini maka diharapkan ikan akan lebih relaks dan tetap aktif karena pada dasarnya obat Elbayou mengandung bahan aktif Nifurstyrenat-Sodium. Selain itu kamu juga bisa menambahkan heater pada suhu 31 derjat agar metabolisme ikan tetap terjaga.
Lakukan Aklimasi Minumal 20 Menit
Ini adalah langkah dimana kamu mulai untuk memasukkan ikan ikan dengan cara aklimasi. Apa itu? Aklimasi adalah proses menyamakan suhu air baru dan suhu air didalam kantong plastik. Selain itu, aklimasi juga bertujuan untuk mengenalkan ikan pada lingkungan yang baru supaya tidak kaget yang bisa memicu stress. Caranya adalah taruh kantong plastik berisi ikan di bak atau aquarium karantina yang sudah disiapkan tadi selama minimal 20 menit. Setelah 20 menit baru kamu bisa melepas ikan ke tempat karantina.
Krantina dan Puasakan Ikan Selama 2-3 Hari
Dalam masa karantina ikan mas koki yang baru datang ini, sebaiknya dipuasakan selama 2-3 hari sesuai dengan masa karantina. Tujuannya adalah untuk mengeluarkan semua kotoran yang ada didalam perut ikan yang berpotensi membawa bibit penyakit. Selain itu, puasa dalam masa karantina akan membuat metabolisme meningkat serta menjaga nafsu makannya. Tidak usah takut! Memuasakan ikan selama 2-3 hari tidak akan membuatnya mati.
Baca Juga:
- Tips Memilih Ikan Mas Koki Yang Bagus Kualitas Kontes!
- Pasti Awet! Ini 8 Rekomendasi Merk Heater Aquarium Terbaik
- Bikin Bulky! Ini 9 Merk Pelet Pakan Ikan Mas Koki Terbaik
Ganti Air Setiap Sudah 24 Jam
Selamat proses karantina ikan mas koki yang baru datang selamat 2-3 hari tersebut. Gantilah airnya sebanyak 50% saja dari total keseluruhan setiap 24 jam sekali. Sedotlah kotoran yang ada didasar tempat karantina apabila tidak menggunakan filter. Kamu bisa membuang kotoran tersebut dengan teknik sypon atau sifon dengan selang agar kotoran tersedot. Pastikan kotoran bersih supaya tidak menjadi amoniak yang berbahaya bagi ikan.
Beri Obat Abate atau Kutublas
Langkah terakhir untuk karantina ikan mas koki yang baru datang adalah memberi obat abate atau kutublas pada hari terakhir karantina untuk membasmi apabila ada kutu pada tubuhnya. Kutu menjadi salah satu hama paling mematikan bagi ikan mas koki. Maka dari itu kamu perlu membasminya. Caranya ganti air sebanyak 70% lalu isi kembali seperti semula. Tambahkan abate atau kutublas dengan dosis seujung kuku untuk 1 liter air. Biarkan selama 6 jam setelah itu ikan baru bisa dimasukkan ke kolam atau aquarium utama.
Penutup
Itulah beberapa penjelasan mengenai cara karantina ikan mas koki yang baru datang secara baik dan benar. Dalam proses karantina ini bukan berarti ikan sakit. Namun untuk lebih memastikan supaya ikan yang baru ini aman apabila dicampur dengan ikan lama. Selain itu juga untuk mencegah stress pada ikan yang baru beli setelah menempuh perjalanan. Proses treatment ini wajib kamu lakukan meski membutuhkan kesabaran. Seperti pepatah yang mengatakan “lebih baik mencegah daripada mengobati”.