Puisi Potret Pembangunan dalam Puisi ini di tulis sekitar tahun 1974, saat terjadi peristiwa Malari (malapetaka 15 Januari). Kemudian kumpulan sajak ini diberi pengantar Rendra dengan mengutip salah satu bagian dari puisinya:
Aku mendengar suara
jerit hewan yang terluka.
Ada orang memanah rembulan
Ada anak burung terjatuh di sarangnya.
Orang-orang harus dibangunkan
Kesaksian harus diberikan
Agar kehidupan bisa terjaga
Rendra, Yogya, 1974
Kemudian menyusul kritik sosial terhadap ketidak adilan yang nampak baik dalam bidang sosial maupun dalam bidang ekonomi. Ketidakadilan itu juga tercermin pada kesenjangan yang menyolok antara si kaya dengan si miskin. Ketidakadilan itulah yang menyebabkan penyair seolah mendengar “jerit hewan yang terluka“.
Hal lain yang merupakan ulangan dari tema-tema yang pernah dikemukakan ialah kritik Rendra terhadap ketidaktulusan para pelayan masyarakat. Pemimpin-pemimpin kurang memiliki ketulusan hati dalam melayani masyarakat. Juga dikemukakan kemunafikan dan moralitas.
Itulah selayang pandang tentang Potret Pembangunan dalam Puisi, dan segera saya akan membuatkan analisis dari tema puisi tersebut. Em.. mungkin bukan analisisnya ya, tapi membahas lebih dalam lagi tema-tema dari Potret Pembangunan dalam Puisi.